Wednesday 7 December 2011

JARKOMDAT 12. IPV6 / Internet Protokol versi 6

KONSEP DASAR

          IP/Internet Protokol adalah sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer. Sederhananya, IP bisa disebut dengan kode pengenal computer pada jaringan. IP merupakan komponen vital dalam jaringan komputer, karena tanpa alamat IP seseorang tidak akan dapat terhubung ke jaringan.

Protokol merupakan seperangkat aturan yang dalam dunia jaringan komputer yang mengatur agar komunikasi data dalam jarkom dapat berlangsung baik.

Sejarah Singkat IPv6

          Penggunaan IPv6 yang memilki nama lain IPng (IP next generation) dirancang pada tahun 1996 dan pertama kali di rekomendasikan pada tanggal 25 juli di Toronto pada saat pertemuan IETF. Perancanagan dari IPv6 ini di latarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit dirasa tidak dapat menangani seluruh pwngguna internet di masa depan akibat dari pertumbuhan jaringan pengembangan jaringan khususnya internet. IP versi 6 (IPv6) adalah suatu protocol layer ketiga Internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari Internet protocol versi 4 (IPv4) yang didefinisikan dalam RFC 791.

Perbandingan IPv6 dengan IPv4

- Panjang alamat IPv4 adalah 32 bit, sedangkan panjang IPv6 128 bit. Pada Ipv4, alamat yang didapatkan sejumlah 2 pangkat 32 atau sekitar 4,294 x 109. Dengan menggunakan Ipv6, alamat yang kita dapatkan sejumlah 2 pangkat 128 atau sekitar 3,402 x 1038.

- Contoh alamat IP versi 4 adalah 203.130.193.74

- Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

Format Headers IPv6 dengan IPv4

- Konsep pengalamatan pada IPv6 memiliki persamaan paad IP v4, akan tetapi lebih di perluas dengan tujuan untuk menciptakan system pengalamatan yang bisa mendukung perkembangan internet yang semakin pesat dan penggunaan aplikasi baru di masa depan. Perubahan terbesar pada IPv6 adalah terdapat pada header, yaitu penungkatan jumlah alamat dari 32 bit(IPv4) menjadi 128bit(IPv6). Berikut format header dari Ipv6:


            Gambar 2.2 Format header iIPv4                                   Gambar 2.2 Format header iIPv6

- keterangan:
–Version 4 bit 'version' berisi nomor versi IP = 6.
–Traffic Class 8 bit 'traffic class' yang digunakan untuk mengidentifikasi prioritas paket IPv6.
–Flow Label 20 bit 'flow label' digunakan untuk QoS management.
–Payload Length 16 bit 'unsigned integer' yang menunjukkan ukuran paket.
–Next Header 8 bit yang mengidentifikasi protokol terenkapsulasi selanjutnya.
–Hop Limit 8 bit 'unsigned integer' yang nilainya selalu berkurang 1 jika melewati sebuah router.
–Source Address 128 bit yang menunjukkan alamat asal paket.
–Destination Address 128 bit yang menunjukkan alamat tujuan paket.

- Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP).


- Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.

- Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.

- Sama halnya seperti IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.

Keunggulan IPv6

- Otomatisasi setting(stateless less auto configuration).

Alamat pada IPv4 pada dasaranya statis terhadap host. Biasanya di berikan secara berurut pada host. Memang saat ini hal ini bias di lakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP, tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis di sediakan secara standard dan merupakan default nya. Pada setting otomatis ini terdapata 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.

- Setting otomatis stateless

Cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pemabgian IP address, Setting otomatis statefull

Merupakan pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang di berikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan alamat IP, Dimana cara ini hamper mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Keamanan IPv6


Pada IPv6 telah mendukung komunikasi komunikasi terenkripsi maupun authentification pada layer IP. Dengan memilki fungsi security pada IP itu sendiri, maka dapat di lakukan hal seperti packet yang di kirim dari host tertentu seluruhnya di enkripsi. Pada IPv6 untuk authentification dan komunikasi terenkripsi memakai header yang di perluas ynag di sebut AH (Authentification Header) dan payload yang di enkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada komunikasi yang memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut di tambahkan.

Fungsi security yang di pakai pada layer aplikasi, mislnya pada S-HTTP dipaakai SSL sebagai metode enkripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode enkripsinya. Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada IPv6 tidak di tetapkan cara tertentu dalam metode enkripsi dan manajemen kunci, sehingga mnejadi fleksibel dapat memakai metode manapun.Hal ini di kenal sebagai Sh(Security Assocaition). Fungsi Security pada IPv6 selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar sepasang host dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan dengan cara menenkripsi paket oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.

Konektivitas IPv6 Dengan IPv6

Permasalahan yang dihadapi adalah IPv4 secara langsung tidak bisa dihubungkan dengan IPv6, sehingga diperlukan suatu perancangan sistem yang bisa mengintegrasikan antara keduanya. Untuk mengintegrasikan anatra keduanya dibutuhkan suatu sistem penghubung antar kedua IP address tersebut. Sistem tersebut dirancang dengan menggunakan tunneling. Tunneling merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk meng-engkapsulasikan kedua IP address dalam sebuah jaringan.

Pengalamatan IPv6

Karakteristik Pengalamatan IPv6

Core Function of Addressing (Fungsi Inti dari Pengalamatan)
         Dua Fungsi utama dari pengalamatan adalah network interface identification dan routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses struktur dari pengalamatan pada internetwork.

Network Layer Addressing (Pengalamatan Layer Jsaringan)
          Pengalamatan IPv6 masih berhubungan satu dengan yang lainnya dengan network layer pada jaringan TCP/IP dan langsung dari alamat data link layer (sering disebut phsycal).

Jumlah pengalamatan IP per device (alat)
Address Innerpretation and Prefix Representation

Alamat IPv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat IPv4 dimana masing-masing memiliki bagian network identifier dan bagian host identifier. Jumlah panjang prefix digunakan untuk menyatakan panjang dari network ID itu sendiri(prefix length)

Private and Public Address
Kedua type dari alamat tersebut terdapat pada IPv6, walaupun kedua type tersebut di definisikan dan di gunakan untuk keperluan yang berbeda.

 Type Alamat Pendukung IPv6
Pada IPv6, juga memiliki 3 type alamat seperti IPv4 akan tetapi dengan beberapa perubahan. Type alamat IPv6 terbagi mnjadi 3, yaitu : unicast, multicast, dan anycast. Selain ke tiga pembagian type alamat tersebut, IPv6 juga memilki 1 type alamat lagi yang di gunakan untuk keperluan di masa yang akan dating yang dinamakan dengan reserved.

Menolak adanya IP broadcast dengan beberapa alasan yang di tolak atas dasar pertimbangan performansi (performance).

Alamat Anycast
Alamat Anycast digunkan ketika suatu paket harus dikirimkan kebeberapa member dari group dan bukan mengirimkan ke seluruh member dari group atau dapat juga di katakana menunjuk host dari group, tetapi paket yang dikirim hanya pada satu host saja.

Representasi Teks dari Penulisan IPv6

           Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.

Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
00100001110110100000000011010011000000000000000000 10111100111011000000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010

Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut: 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Penyederhanaan bentuk alamat
Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi: 21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A

Ada beberapa metode dalam pengalokasian gaya tertentu dari alamat IPv6, hal ini khususnya untuk alamat yang berisi string nol bit yang panjang. Dalam rangka untuk membuat mudah penulisan alamat yang berisi bit nol, special sintaks tersedia untuk memadatkan kumpulan dari tiap-tiap nilai nol sepanjang 16 bit yng berurutan. Tanda “::” hanya dapat tampil sekali dalam sebuah alamat. Tanda “::” juga dapat digunakan untuk memadatkan kumpulan nilai 16 bit yang terdapat pada awal alamat.

FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2 FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2 FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002 FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2

Bentuk alternative yang kadang-kadang lebih tepat ketika dihadapkan dengan lingkungan gabungan dari IPv4 dan IPv6 adalah x:x:x:x:x:x:d.d.d.d dimana x menandakan nilai heksadesimal dari enam satuan yang masing-masing terdiri atas 16 bit, dan d adalah nilai decimal dari empat satuan yang masing-masing terdiri dari 7 bit (standar representasi IPv4). Contoh :
0:0:0:0:0:0:202.154.63.9
0:0:0:0:0:FFFF:10.122.1.77

atau dalam bentuk dipadatkan :
::202.154.63.9
::FFFF:10.122.1.77

No comments:

Post a Comment