Halo Mahasiswa FT, Khususnya Jurusan Elektronika Prodi (PTI,PTE,TE)
Sehubungan dengan pelaksanaan Ujian Jurusan tanggal 3 Juni sampai 11 Juni 2013
Buat teman2 yang mau tau jadwal ujian semester
Ni ada bantuan untuk Jadwal ujian dalam format PDF
Silahkan download disini
Klik untuk Download Jadwal Ujian
Tanggal 3 Juni dan 4 Juni 2013
Lanjutan Tanggal 4 dan 5 Juni 2013
Tanggal 7 Juni dan 10 Juni 2013
Tanggal 11 Juni 2013
Atau bisa dilihat dimading jurusan Elektronika
Salam Elektronika
Tuesday, 28 May 2013
Monday, 20 May 2013
SK KALENDER AKADEMIK UNP PERIODE JULI DESEMBER 2013 - 2014
Apa kabar Mahasiswa UNP ( Jawab di Komentar..hehe)
Berhubung sudah mau liburan semester, nah,,,jangan cuma mikirin liburnya aja, kita harus tau juga apa aja kegiatan kita menuju Semester selanjutnya, bagi yang mau tahu kalender akademik UNP Juldes 2013-2014
Silahkan download DISINI ya...Trims
Sumber : BAAK UNP
Berhubung sudah mau liburan semester, nah,,,jangan cuma mikirin liburnya aja, kita harus tau juga apa aja kegiatan kita menuju Semester selanjutnya, bagi yang mau tahu kalender akademik UNP Juldes 2013-2014
Silahkan download DISINI ya...Trims
Sumber : BAAK UNP
Thursday, 9 May 2013
SOFTWARE UNTUK MENYIMPAN DATA DIGITAL HISTORIS NILAI DI PORTAL AKADEMIK UNP
Bagi Mahasiswa yang ingin mengambil historis Nilai atau Transkrip Nilai untuk BP >=2008, saat ini sudah bisa di ambil melalui portal akademik
Caranya sebagai berikut :
1. Silahkan Login Terlebih dahulu..klik dibawah ini
2. Masukkan User name dan Password
3. Pilih Transkrip Nilai, pada bagian Navigasi sebelah kanan
Caranya sebagai berikut :
1. Silahkan Login Terlebih dahulu..klik dibawah ini
2. Masukkan User name dan Password
3. Pilih Transkrip Nilai, pada bagian Navigasi sebelah kanan
INFORMASI (SBMPTN) SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2013 UNTUK MAHASISWA BARU 2013
Kabar gembira untuk Calon Mahasiswa Baru, Tamatan 2013 Kebawah, Bahwa Pendfatran SBMPTN akan segera dibuka di Indonesia
PENDAFTARAN DIBUKA TANGGAL 13 MEI SAMPAI 7 JUNI 2013
Latar Belakang
Seleksi Bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan PTN
menggunakan pola ujian tertulis secara nasional yang selama ini telah
dilakukan menunjukkan berbagai keuntungan dan keunggulan, baik bagi
calon mahasiswa, PTN, maupun bagi kepentingan nasional. Bagi calon
mahasiswa, Ujian Tertulis sangat menguntungkan karena lebih efisien,
murah, dan fleksibel. Hal ini dikarenakan adanya mekanisme lintas
wilayah.
Berdasarkan pengalaman yang sangat panjang dalam melaksanakan seleksi
penerimaan mahasiswa baru melalui ujian tertulis, maka pada tahun 2013,
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) tetap
menyelenggarakan ujian tertulis sebagai salah satu bentuk seleksi masuk
PTN selain Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Seleksi yang mengedepankan asas kepercayaan dan kebersamaan ini disebut
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selain untuk
lulusan tahun 2013, SBMPTN dilaksanakan untuk memberi kesempatan kepada
lulusan SMA/MA/SMK/MAK tahun 2011 dan 2012, untuk mengikuti seleksi
pada tahun 2013.
Ujian tertulis menggunakan soal ujian yang dikembangkan sedemikian
rupa sehingga memenuhi persyaratan validitas, tingkat kesulitan, dan
daya pembeda yang memadai. Soal ujian tertulis SBMPTN dirancang untuk
mengukur kemampuan umum yang diduga menentukan keberhasilan calon
mahasiswa di semua program studi, yakni kemampuan penalaran tingkat
tinggi (higher order thinking), yang meliputi potensi akademik,
penguasaan bidang studi dasar, bidang saintek dan/atau bidang social
dan humaniora. Selain mengikuti ujian tertulis, peserta yang memilih
program studi Ilmu Seni dan/atau Keolahragaan diwajibkan mengikuti ujian
keterampilan.
Pendaftaran
- Pendaftaran dilakukan secara online dan tata cara pendaftaran secara lengkap dapat dilihat pada laman http://ujian.sbmptn.or.id.
- Tatacara pengisian borang pendaftaran ujian tertulis dan keterampilan dapat diunduh (download) dari laman http://download.sbmptn.or.id mulai tanggal 30 April 2013.
- Pendaftaran online dimulai dari tanggal 13 Mei 2013 pukul 08.00 WIB s.d 7 Juni 2013 pukul 22.00 WIB.
- Bagi pendaftar yang ingin mendapatkan koneksi Internet untuk pendaftaran online dapat memanfaatkan akses Internet via hotspot (Indonesia wifi / @wifi.id) di Plasa Telkom.
BEASISWA BANK NAGARI TAHUN 2013
KABAR GEMBIRA
Diberitahukan Kepada mahasiswa Universitas Negeri Padang yang ingin mendapatkan beasiswa Bank Nagari agar memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa S1 Reguler Mandiri tahun masuk 2010 dan 2011.
2. Minimal telah duduk di tahun kedua perkuliahan atau semester 3 (tiga).
3. Melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu dari kelurahan. Bagi mahasiswa yang orangtuanya bekerja sebagai PNS agar melampirkan perincian gaji terbaru.
4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00
5. Melampirkan historis nilai (asli + fotokopi).
6. Tidak berstatus sebagai CPNS / PNS maupun swasta ( belum berpenghasilan tetap).
7. Melampirkan surat keterangan belum menikah dari PD III.
8 Tidak akan diwisuda di tahun 2013.
9. Melampirkan fotokopi nomor rekening Bank Nagari cab. UNP yang aktif.
10. Melampirkan surat keterangan berkelakuan baik dari PD III.
Untuk informasi dan pendaftaran, silahkan hubungi bagian Kemahasiswaan tingkat fakultas masing-masing.
Download file syarat pendaftaran Beasiswa BANK NAGARI UNP 2013 disini
Sumber : BAAK UNP
Diberitahukan Kepada mahasiswa Universitas Negeri Padang yang ingin mendapatkan beasiswa Bank Nagari agar memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa S1 Reguler Mandiri tahun masuk 2010 dan 2011.
2. Minimal telah duduk di tahun kedua perkuliahan atau semester 3 (tiga).
3. Melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu dari kelurahan. Bagi mahasiswa yang orangtuanya bekerja sebagai PNS agar melampirkan perincian gaji terbaru.
4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00
5. Melampirkan historis nilai (asli + fotokopi).
6. Tidak berstatus sebagai CPNS / PNS maupun swasta ( belum berpenghasilan tetap).
7. Melampirkan surat keterangan belum menikah dari PD III.
8 Tidak akan diwisuda di tahun 2013.
9. Melampirkan fotokopi nomor rekening Bank Nagari cab. UNP yang aktif.
10. Melampirkan surat keterangan berkelakuan baik dari PD III.
Untuk informasi dan pendaftaran, silahkan hubungi bagian Kemahasiswaan tingkat fakultas masing-masing.
Download file syarat pendaftaran Beasiswa BANK NAGARI UNP 2013 disini
Sumber : BAAK UNP
Monday, 6 May 2013
Perubahan Jadwal Pendaftaran Wisuda UNP Periode Juni 2013
Diumumkan kepada
semua calon wisudawan/wati UNP periode Juni 2013 bahwa sehubungan dengan
surat edaran Kepala BAAK tentang Jadwal, Syarat, Tata Cara dan
langkah-langkah Pendaftaran Calon Wisuda UNP Periode ke 97 Tanggal 8
Juni 2013, berhubung beberapa fakultas dan prodi minta diundur jadwal
entri nilai ujian komprehensif, maka setelah dipertimbangkan jadwal
pendaftaran wisuda periode Juni 2013 dirubah sebagai berikut:
1. Nilai Disertasi/Tesis/Skripsi/TA/PA/KA masuk ke Puskom yang semula dijadwalkan paling lambat tanggal 30 April 2013, diundur paling lambat sampai dengan tanggal 8 Mei 2013
2. Pendaftaran online dan Pembayaran Uang Wisuda semula yang dijadwalkan tanggal 1 s.d. 8 Mei 2013, dirubah menjadi tanggal 1 s.d. 10 Mei 2013
3. Penyerahan Print-out Biodata calon wisudawan/wati kepada petugas loket yang semula tanggal 6 s.d. 10 Mei 2013, dirubah menjadi menjadi tanggal 6 s.d. 13 Mei 2013
4. Pengembalian semua berkas persyaratan wisuda kepada petugas loket yang semula dijadwalkan tanggal 13 s.d. 17 Mei 2013, dirubah menjadi tanggal 14 s.d. 17 Mei 2013
5. Verifikasi biodata Ijazah, Judul TA, dan Pas foto tetap dilaksanakan tanggal 24 Mei 2013 di BAAK UNP
6. Penanda tanganan Ijazah tetap dilaksanakan tanggal 31 Mei 2013 di BAAK UNP
7. Latihan Upacara Wisuda tetap dilaksanakan tanggal 7 Juni 2013 di GOR UNP, pukul 14.00 WIB.
8. Upacara Wisuda tetap dilaksanakan tanggal 8 Juni 2013 di GOR UNP.
Bagi mahasiswa yang berstatus wisuda tunda, agar menyerahkan fotokopi surat keterangan wisuda tunda ke kantor Puskom UNP.
Demikian kami informasikan, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Sumber : BAAK UNP
Wednesday, 1 May 2013
Melakukan Konfigurasi Pada Routing OSPF
Konfigurasi pada OSPF Router1
Konfigurasi OSPF pada Router 3
/ip address add address=192.168.1.37/24 interface=ether1
/ip address add address=10.10.10.1/30 interface=ether2
/ip address add address=10.10.11.1/30 interface=ether3
/ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
#
ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0
192.168.1.37/24
192.168.1.0 192.168.1.255 ether1
1
10.10.10.1/30 10.10.10.0 10.10.10.3 ether2
2
10.10.11.1/30 10.10.11.0 10.10.11.3 ether3
/routing ospf interface add interface=ether2 cost=10
/routing ospf interface add interface=ether3 cost=50
/routing ospf interface print
Flags: X - disabled, I - inactive, D -
dynamic, P - passive
#
INTERFACE
COST PRIORITY NETWORK-TYPE AUTHENTICATION AUTHENTICATION-KEY
0
ether2
10 1 broadcast none
1
ether3
50 1 broadcast none
/routing ospf set
distribute-default=always-as-type-1
/routing ospf set
redistribute-connected=as-type-1
/routing ospf set
redistribute-static=as-type-1
/routing ospf print
router-id: 0.0.0.0
distribute-default: always-as-type-1
redistribute-connected: as-type-1
redistribute-static: as-type-1
redistribute-rip: no
redistribute-bgp: no
metric-default: 1
metric-connected: 20
metric-static: 20
metric-rip: 20
metric-bgp: 20
mpls-te-area: unspecified
mpls-te-router-id: unspecified
/routing ospf network add network=10.10.10.0/30
area=backbone
/routing ospf network add network=10.10.11.0/30
area=backbone
/routing ospf network print
Flags: X - disabled, I - invalid
#
NETWORK AREA
0 10.10.11.0/30 backbone
1
10.10.10.0/30 backbone
/routing ospf route print
# DESTINATION STATE COST GATEWAY INTERFACE
0 0.0.0.0/0 imported 1 0.0.0.0
1 10.10.10.0/30 intra-area 10
0.0.0.0 ether2
2 10.10.11.0/30 intra-area 50
0.0.0.0 ether3
3 10.10.12.0/30 intra-area 110
10.10.10.2 ether2
4 192.168.1.0/24 imported 20
0.0.0.0
5 192.168.2.0/24 ext-1 70
10.10.11.2 ether3
6 192.168.3.0/24 ext-1 30
10.10.10.2 ether2
/ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY-STATE GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 A S
0.0.0.0/0 reachable 192.168.1.2 1 ether1
1 ADC
10.10.10.0/30 10.10.10.1
0
ether2
2 ADC
10.10.11.0/30
10.10.11.1
0 ether3
3 ADo
10.10.12.0/30
reachable 10.10.10.2 110 ether2
4 ADC
192.168.1.0/24
192.168.1.37
0 ether1
5 ADo
192.168.2.0/24
reachable 10.10.11.2 110
ether3
6 ADo
192.168.3.0/24
reachable 10.10.10.2 110 ether2
/ip address add address=10.10.10.2/30 interface=ether1
/ip address add address=10.10.12.2/30 interface=ether2
/ip address add address=192.168.3.1/24 interface=ether3
/ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 10.10.10.2/30 10.10.10.0 10.10.10.3 ether1
1 10.10.12.2/30 10.10.12.0 10.10.12.3 ether2
2 192.168.3.1/24 192.168.3.0 192.168.3.255 ether3
/routing ospf interface add interface=ether1 cost=10
/routing ospf interface add interface=ether2 cost=100
/routing ospf interface print
Flags: X - disabled, I - inactive, D - dynamic, P - passive
# INTERFACE COST PRIORITY NETWORK-TYPE AUTHENTICATION AUTHENTICATION-KEY
0 ether1 10 1 broadcast none
1 ether2 100 1 broadcast none
/routing ospf set distribute-default=never
/routing ospf set redistribute-connected=as-type-1
/routing ospf set redistribute-static=as-type-1
/routing ospf print
router-id: 0.0.0.0
distribute-default: never
redistribute-connected: as-type-1
redistribute-static: as-type-1
redistribute-rip: no
redistribute-bgp: no
metric-default: 1
metric-connected: 20
metric-static: 20
metric-rip: 20
metric-bgp: 20
mpls-te-area: unspecified
mpls-te-router-id: unspecified
/routing ospf network add network=10.10.10.0/30 area=backbone
/routing ospf network add network=10.10.12.0/30 area=backbone
/routing ospf network print
Flags: X - disabled, I - invalid
# NETWORK AREA
0 10.10.10.0/30 backbone
1 10.10.12.0/30 backbone
/routing ospf route print
# DESTINATION STATE COST GATEWAY INTERFACE
0 0.0.0.0/0 ext-1 11 10.10.10.1 ether1
1 10.10.10.0/30 intra-area 10 0.0.0.0 ether1
2 10.10.11.0/30 intra-area 60 10.10.10.1 ether1
3 10.10.12.0/30 intra-area 100 0.0.0.0 ether2
4 192.168.1.0/24 ext-1 30 10.10.10.1 ether1
5 192.168.2.0/24 ext-1 80 10.10.10.1 ether1
6 192.168.3.0/24 imported 20 0.0.0.0
/ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY-STATE GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADo 0.0.0.0/0 reachable 10.10.10.1 110 ether1
1 ADC 10.10.10.0/30 10.10.10.2 0 ether1
2 ADo 10.10.11.0/30 reachable 10.10.10.1 110 ether1
3 ADC 10.10.12.0/30 10.10.12.2 0 ether2
4 ADo 192.168.1.0/24 reachable 10.10.10.1 110 ether1
5 ADo 192.168.2.0/24 reachable 10.10.10.1 110 ether1
6 ADC 192.168.3.0/24 192.168.3.1 0 ether3
Konfigurasi pada OSPF Router2
Konfigurasi OSPF pada Router 3
/ip address add address=10.10.11.2/30 interface=ether1
/ip address add address=10.10.12.1/30 interface=ether2
/ip address add address=192.168.2.1/24 interface=ether3
/ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 10.10.11.2/30 10.10.11.0 10.10.11.3 ether1
1 10.10.12.1/30 10.10.12.0 10.10.12.3 ether2
2 192.168.2.1/24 192.168.2.0 192.168.2.255 ether3
/routing ospf interface add interface=ether1 cost=50
/routing ospf interface add interface=ether2 cost=100
/routing ospf interface print
Flags: X - disabled, I - inactive, D - dynamic, P - passive
# INTERFACE COST PRIORITY NETWORK-TYPE AUTHENTICATION AUTHENTICATION-KEY
0 ether1 50 1 broadcast none
1 ether2 100 1 broadcast none
/routing ospf set distribute-default=never
/routing ospf set redistribute-connected=as-type-1
/routing ospf set redistribute-static=as-type-1
/routing ospf print
router-id: 0.0.0.0
distribute-default: never
redistribute-connected: as-type-1
redistribute-static: as-type-1
redistribute-rip: no
redistribute-bgp: no
metric-default: 1
metric-connected: 20
metric-static: 20
metric-rip: 20
metric-bgp: 20
mpls-te-area: unspecified
mpls-te-router-id: unspecified
/routing ospf network add network=10.10.11.0/30 area=backbone
/routing ospf network add network=10.10.12.0/30 area=backbone
/routing ospf network print
Flags: X - disabled, I - invalid
# NETWORK AREA
0 10.10.11.0/30 backbone
1 10.10.12.0/30 backbone
/routing ospf route print
# DESTINATION STATE COST GATEWAY INTERFACE
0 0.0.0.0/0 ext-1 51 10.10.11.1 ether1
1 10.10.10.0/30 intra-area 60 10.10.11.1 ether1
2 10.10.11.0/30 intra-area 50 0.0.0.0 ether1
3 10.10.12.0/30 intra-area 100 0.0.0.0 ether2
4 192.168.1.0/24 ext-1 70 10.10.11.1 ether1
5 192.168.2.0/24 imported 20 0.0.0.0
6 192.168.3.0/24 ext-1 80 10.10.11.1 ether1
/ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY-STATE GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADo 0.0.0.0/0 reachable 10.10.11.1 110 ether1
1 ADo 10.10.10.0/30 reachable 10.10.11.1 110 ether1
2 ADC 10.10.11.0/30 10.10.11.2 0 ether1
3 ADC 10.10.12.0/30 10.10.12.1 0 ether2
4 ADo 192.168.1.0/24 reachable 10.10.11.1 110 ether1
5 ADC 192.168.2.0/24 192.168.2.1 0 ether36 ADo 192.168.3.0/24 reachable 10.10.11.1
Subscribe to:
Posts (Atom)