Wednesday, 24 April 2013

Routing OSPF (Open Shortest Path First)

Konsep dasar salah satu protokol routing yang terkenal, yang biasanya digunakan untuk mengadministrasi jaringan dengan skala menengah ke bawah. protokol Rotuing yang dimaksdu adalah protokol Routing Open Shortest Path First atau yang lebih sering disebut dengan nama OSPF. Yang menyebabkan OSPF menjadi terkenal adalah karena routing protokol ini notabene adalah yang paling cocok digunakan dalam jaringan lokal berskala sedang hingga enterprise. Misalnya di kantor-kantor yang menggunakan lebih dari 50 komputer beserta perangkat-perangkat lainnya, atau di perusahaan dengan banyak cabang dengan banyak klien komputer, perusahaan multinasional dengan banyak cabang di luar negeri, dan banyak lagi. 


Mengapa dikatakan paling cocok? 

Karena OSPF memiliki tingkat skalabilitas, reliabilitas, dan kompatibilitas yang tinggi. Mengapa demikian? Nanti akan dibahas satu per satu di bawah. Selain paling cocok, kemampuan routing protokol ini juga cukup hebat dengan disertai banyak fitur pengaturan. Sebuah routing protokol dapat dikatakan memiliki kemampuan hebat selain dapat mendistribusikan informasi routing dengan baik juga harus dapat dengan mudah diatur sesuai kebutuhan penggunanya. OSPF memiliki semua ini dengan berbagai pernak-pernik pengaturan dan fasilitas di dalamnya. OSPF memang sangat banyak penggunanya karena fitur dan kemampuan yang cukup hebat khususnya untuk jaringan internal sebuah organisasi atau perusahaan. Dibandingkan dengan RIP dan IGRP, yang sama-sama merupakan routing protokol jenis IGP (Interior Gateway Protocol), OSPF lebih powerful, skalabel, fleksibel, dan lebih kaya akan fitur.




Tuesday, 23 April 2013

INFO KALENDER AKADEMIK MENUJU AKHIR SEMESTER 2012-2013

Sehubungan dengan hampir berakhirnya Tahun Akademik 2012 / 2013 UNP, maka dari itu, silahkan lihat kalender akademik Akhir semester untuk mengetahui tanggal - tanggal penting di Tahun ini seperti berikut :

Untu Informasi Kalender akademik Selengkapnya, silahkan download disini KALENDER AKADEMIK 2013

Jika kurang paham..silahkan tinggalkan komentar :)

Wednesday, 17 April 2013

Resume Tentang ADVANCED MIKROTIK TRAINING ROUTING (MTCRE)

Static Route & Policy Route
Routed Network merupakan Pengaturan jalur antar network segment berdasarkan IP Address tujuan (atau juga asal), pada OSI layer Network.



Connected Routes

Dibuat secara otomatis setiap kali kita menambahkan sebuah IP Address pada interface yang valid (interface yang aktif).  

Jika terdapat dua buah IP Address yang berasal dari subnet yang sama pada sebuah interface, hanya akan ada 1 connected route. Jangan menempatkan dua ip address dari subnet yang sama pada dua interface yang berbeda, karena akan membingungkan tabel dan logika routing di router.

Tipe routing
•    Static Routes
static routes adalah informasi routing yang dibuat secara manual oleh user untuk mengatur ke arah mana trafik tertentu akan disalurkan. Default route adalah salah satu contoh static routes.  

•    Dynamic Routes
Dynamic routes yang akan dibuat secara otomatis saat menambahkan IP Address pada interface.  Informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, dan BGP. 

Konsep Dasar Routing 
Untuk pemilihan routing, router akan memilih berdasarkan:
•    Rule routing yang paling spesifik tujuannya 
Contoh: destination 192.168.0.128/26 lebih spesific dari 192.168.0.0/24  
•    Distance Router akan memilih yang distance nya paling kecil l
•    Round robin (random)  

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protocol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.




Static Route & Policy Route
Lakukanlah terlebih dahulu!!!

Ubahlah nama Router System Identity menjadi :  “XX-NAMA ANDA”
Aktifkan neighbor interface pada WLAN1
Buatlah username baru dan berilah
password (group full)
Proteksilah user Admin (tanpa password)
hanya bisa diakses dari 10.10.10.30/31 (grup full)
Buatlah user “demo” dengan grup read
[LAB-1] System Identity:Aktifkan semua interface
[LAB-2] Activate Neighbour Protocol :Aktifkan  Neighbour Protocol  pada wlan1
[LAB-3] User Configuration
[LAB-4] Konfigurasi Dasar
IP CONFIGURATION
 Routerboard Setting :
·         WAN IP : 10.10.10.x/24
·          Gateway : 10.10.10.100
·          LAN IP : 192.168.x.1/24
·          DNS : 10.100.100.1
·         Services: Src-NAT and DNS Server
  Laptop Setting
·          IP Address : 192.168.x.2/24
·          Gateway : 192.168.x.1
·          DNS : 192.168.x.1
Routed Network
Pengaturan jalur antar network segment berdasarkan IP Address tujuan (atau juga asal),
pada OSI layer Network.  Tiap network segment biasanya memiliki subnet network (IP Address) yang berbeda-beda.

ROUTING
Tipe Informasi Routing
MikroTik RouterOS tipe routing sbb:
1.       dynamic routes
       yang akan dibuat secara otomatis:
•  saat menambahkan IP Address pada interface
•  informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, dan BGP.
2.       static routes adalah informasi routing yang dibuat secara manual oleh user untuk mengatur ke arah mana  trafik tertentu akan disalurkan. Default route adalah salah satu contoh static routes.
Parameter Dasar Routing
1.        Destination
2.        Gateway
3.       Pref Source
4.       Distance
[LAB-5] P2P Addressing



[LAB-7] Static Route (Fail Over)
[LAB-8] Routing – Scope
Routing Type
Kita bisa melakukan blok untuk dst-address tertentu menggunakan static route :
1.        Blackhole
2.        Prohibit
3.       Unreachable
Ketiga tipe di atas tidak membutuhkan IP Address gateway
[LAB-9] Pref-Source
[LAB-10] Route Mark: WLAN1: Untuk traffic dari 192.168.x.0/24,  WLAN2: Untuk traffic dari 172.16.x.0/24
[LAB-11] Route Mark :WLAN1: All other traffic, WLAN2: Web only