Network Devices
1. Repeater Merupakan device layer 1 Berfungsi untuk memperkuat signal yang melemah akibat atenuasi Mempunyai 2 sampai 4 buah port Mengirimkan signal secara broadcast / menerusan signal ke semua port kecuali port asalnya, karena tidak mempunyai pedoman pengiriman paket data Tidak membagi Collision Domain dan Broadcast Domain
2. Hub Merupakan device layer 1 Selain berfungsi untuk memperkuat signal yang melemah akibat atenuasi, Hub berfungsi juga sebagai concentrator Merupakan Repeater yang mempunyai banyak port Mengirimkan signal secara broadcast / menerusan signal ke semua port kecuali port asalnya, karena tidak mempunyai pedoman pengiriman paket data Tidak membagi Collision Domain dan Broadcast Domain Shared Bandwidth
cara kerja HUB
Hub merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual beroperasi pada layer 1 (Physical Layer). Maksudnya, hub tidak menyaring menerjemahkan sesuatu, hanya mengetahui kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel. Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh computer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali computer yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi colossion lebih sering terjadi.
Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan (collision) karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang sama) sehingga paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan pengiriman ulang paket data. Jika hal ini sering terjadi maka collison yang terjadi dapat mengganggu aktifitas pengiriman paket data yang baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman paket data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth pada hub menjadi terbagi ke seluruh port yang ada. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin kecil untuk setiap port.
3. Bridge Merupakan device layer 2 Berfungsi untuk membagi network menjadi beberapa segment dengan cara membagi Collision Domain, tetapi tidak membagi Broadcast Domain Mempunyai 2 sampai 4 buah port Mengirimkan signal secara unicast, berdasarkan destination MAC Address Memiliki CAM (Content Addressable Memory) untuk mencatat MAC Address host
4. Switch Merupakan device layer 2 Berfungsi sebagai concentrator, dan membagi Collsion Domain, tetapi tidak membagi Broadcast Domain. Jumlah Collision Domain sebanyak jumlah port yang dimilikinya Merupakan Bridge yang memiliki banyak port Mengirimkan signal secara unicast, berdasarkan destination MAC Address, tetapi untuk penggunaan pertama kali, bekerja secara broadcast Memiliki CAM (Content Addressable Memory) untuk mencatat MAC Address host Dedicated Bandwidth, karena mempunyai Virtual Circuit
cara kerja switch
Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and forward.
1. Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
2. Sedangkan Switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah computer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.
5. Router Merupakan device layer 3 Berfungsi untuk menghubungkan 2 atau lebih network yang berbeda Membagi Collision Domain dan Broadcast Domain Banyaknya Collision Domain sebanyak jumlah port yang dimiliki, banyaknya Broadcast Domain sebanyak jumlah network yang dihubungkan Mempunyai Routing Table sebagai pedoman dalam me-route paket data, dan mempunyai Routing Protocol untuk Dynamic Routing Meneruskan signal secara unicast, berdasarkan destination IP (Network ID)
6. Wireless Access Point Merupakan device layer 3 Merupakan concentrator untuk jaringan wireless Bisa berfungsi sebagai Wireless Repeater dan dapat juga berfungsi sebagai Wireless Router Menggunakan mekanisme CSMA/CA untuk menghindari terjadinya Collision
Collision Domain Collision Domain adalah area dimana Collision dapat mungkin terjadi, atau area dimana CSMA/CD bekerja Collision Domain disebut juga segment Contoh : Mempunyai 1 Collision Domain Mempunyai 7 Collision Domain
Broadcast Domain Broadcast Domain adalah area dimana Broadcast dapat dilakukan Broadcast dapat dilakukan kepada host – host yang berada dalam satu network yang sama Contoh : Mempunyai 5 Broadcast Domain, dan 11 Collision Domain
No comments:
Post a Comment